Asam dan basa merupakan dua kelompok senyawa kimia yang paling mendasar. Keduanya merupakan pasangan serasi yang saling melengkapi satu sama lain selayaknya siang dan malam.
Mempelajari pengertian, teori, sifat, dan contoh asam basa merupakan langkah awal untuk memahami berbagai mekanisme reaksi kimia, termasuk reaksi penggaraman, reaksi pembentukan senyawa kompleks, hingga reaksi senyawa organik.
Sampai saat ini, setidaknya terdapat tiga teori asam basa yang dapat menjelaskan pengertian, sifat, dan contoh asam dan basa secara komprehensif. Ketiga teori tersebut dicetuskan oleh Arrhenius, Bronstead - Lowry, dan Lewis.
Lantas bagaimana pengertian dan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronstead - Lowry, dan Lewis? Yuk baca postingan ini sampai selesai agar kamu semakin paham!
Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius
Menurut teori asam basa Arrhenius, asam adalah senyawa yang melepaskan ion H+ apabila dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah senyawa yang melepaskan ion OH-.Contoh reaksi asam menurut teori Arrhenius:
Contoh reaksi basa menurut teori Arrhenius:
Berdasarkan teori Arrhenius, asam dan basa masing-masing dibagi menjadi kuat dan lemah.
Asam kuat, yaitu kelompok asam yang mengalami disosiasi sempurna apabila dilarutkan dalam air sehingga memiliki nilai derajat disosiasi sebesar 1. Asam kuat menghasilkan ion H+ dan anion sisa asam yang nilai molnya sesuai dengan aturan stoikiometri. Contoh asam kuat adalah:
- HCl (Asam Klorida),
- HNO3 (Asam Nitrat),
- H2SO4 (Asam Sulfat),
- HBr (Asam Bromida),
- HI (Asam Iodida), dan
- HClO4 (Asam Perklorat).
Asam lemah, yaitu kelompok asam yang mengalami disosiasi parsial apabila dilarutkan dalam air sehingga memiliki nilai derajat disosiasi kurang dari 1. Berbeda dengan asam kuat, asam lemah menghasilkan ion H+ dan anion sisa asam yang lebih sedikit daripada yang seharusnya. Contoh asam lemah antara lain:
- HNO2 (Asam Nitrit),
- CH3COOH (Asam Asetat / Asam Cuka),
- HCOOH (Asam Format / Asam Semut),
- H2C2O4 (Asam Oksalat),
- H2S (Asam Sulfida),
- H2SO3 (Asam Sulfit), dan masih banyak lagi.
Basa kuat, yaitu kelompok basa yang mengalami disosiasi sempurna apabila dilarutkan dalam air sehingga memiliki nilai derajat disosiasi bernilai 1. Contoh basa kuat antara lain
- KOH (Kalium Hidroksida)
- NaOH (Natrium Hidroksida / Soda Kaustik).
Basa lemah, yaitu kelompok basa yang mengalami disosiasi sempurna apabila dilarutkan dalam air sehingga memiliki nilai derajat disosiasi bernilai kurang dari 1.
Contoh basa lemah adalah
- Fe(OH)2 (Besi (II) Hidroksida),
- Fe(OH)3 (Besi (III) Hidroksida),
- Al(OH)3 (Alumunium Hidroksida), dan sebagainya.
Jumlah asam dan basa lemah lebih banyak ketimbang asam dan basa kuat.
Kelebihan teori asam basa Arrhenius:Dapat menjelaskan mekanisme reaksi yang terjadi pada asam dan basa anorganik, khususnya yang memiliki ion H+ dan OH-. {alertSuccess}
Kelemahan teori asam basa Arrhenius:Hanya dapat digunakan pada senyawa asam dan basa yang memiliki ion H+ dan OH- saja. Konsep ini juga tidak dapat menjelaskan reaksi pada senyawa organik maupun senyawa yang tidak larut dalam air. {alertError}
Teori Asam dan Basa Menurut Brownstead-Lowry
Menurut teori asam basa Brownstead–Lowry, asam adalah senyawa yang mendonorkan spesi proton. Kebalikannya, basa adalah senyawa yang menerima donor proton (H+) dari asam.
Sesuai namanya, istilah proton pada teori asam basa Bronstead-Lowry sebenarnya merupakan spesi yang bermuatan positif, tidak merujuk secara spesifik. Spesi apapun, asalkan bermuatan positif, dapat dikatakan sebagai proton.
Konsep ini dapat menjelaskan mekanisme reaksi senyawa organik yang memiliki gugus positif selain H+. Konsep ini juga dapat diterapkan pada senyawa asam dan basa yang tidak melibatkan air dalam reaksinya.
Teori Asam dan Basa Menurut Lewis
Menurut Lewis, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dari basa, sedangkan basa adalah senyawa yang mendonorkan pasangan elektron kepada asam.
Konsep ini dikembangkan oleh Lewis berdasarkan struktur ikatan kimia, dimana setiap atom dapat membentuk ikatan kimia berdasarkan valensi yang dimilikinya.
Konsep ini dikembangkan oleh Lewis berdasarkan struktur ikatan kimia, dimana setiap atom dapat membentuk ikatan kimia berdasarkan valensi yang dimilikinya.
Valensi merupakan jumlah ikatan maksimum yang dapat dibentuk oleh suatu atom.Contoh asam menurut Lewis adalah AlCl3 dan HCl sedangkan contoh basa menurut Lewis adalah NH3. Catatan : Konsep Lewis banyak diaplikasikan di dalam konsep Kimia Organik
Dalam konsep asam dan basa, dikenal senyawa amfoter yaitu senyawa yang dapat bertindak sebagai asam namun dapat juga bertindak sebagai basa. Contoh senyawa amfoter adalah air (H2O), Asam Amino, Asam Borat (H3BO3), dan Alumunium Hidroksida (Al(OH)3).
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai senyawa amfoter, silakan baca postingan Senyawa Oksida Asam dan Oksida Basa. {alertSuccess}
Sifat Asam
Dari uraian mengenai asam yang telah dijelaskan di atas, sekarang kita akan membahas mengenai sifat asam dilihat dari sifat fisika maupun sifat kimia.Sifat Kimia Asam
Asam memiliki beberapa sifat kimia seperti:
- Menurut penjelasan Arrhenius, asam akan melepaskan kation Hidrogen (H+) jika terurai di dalam air, sedangkan menurut Brownstead-Lowry asam merupakan zat yang di dalam reaksinya akan mendonorkan proton (dalam hal ini akan mendonorkan kation). Sedangkan menurut Lewis, asam akan menerima pasangan elektron bebas yang diberikan oleh basa.
- Asam juga dapat merubah warna lakmus biru menjadi merah dan merubah warna indikator pH seperti indikator Phenol Phthalein (PP) dari merah (basa) menjadi tak berwarna (asam).
- Larutan asam apabila dicek menggunakan pH universal atau pH meter akan menunjukkan nilai kurang dari 7, dimana semakin mendekati 0 maka konsentrasi dan kekuatan asam semakin kuat.
Sifat Fisika Asam
Ditinjau dari sifat fisikanya:- Asam memang terasa masam walaupun tidak semua asam dapat dicicipi.
- Semua asam-asam mineral bersifat korosif, yaitu mampu merusak dan dapat melarutkan permukaan logam dan lapisan kulit jika terkena kontak langsung. Inilah alasan mengapa asam akan menimbulkan sensasi tajam dan panas jika terkena kulit.
Sifat Basa
Sifat Kimia Basa
Basa memiliki beberapa sifat kimia seperti:- Basa dapat dikatakan sebagai kebalikan dari asam. Hal tersebut dikonfirmasi dari teori asam basa Arrhenius, Bronstead Lowry, dan Lewis.
- Basa dapat menetralkan asam membentuk garam dan air.
- Larutan basa dapat merubah warna lakmus merah menjadi biru dan dapat merubah warna indikator Phenol Phthalein (PP) dari tak berwarna (asam) menjadi merah (basa).
Sifat Fisika Basa
Dilihat dari sifat fisikanya, basa memiliki sifat:
- Menghasilkan rasa pahit, walaupun basa tidak boleh dicicipi.
- Semua basa anorganik yang belum dibuat menjadi larutannya akan berbentuk padatan, kecuali NH4OH yang dari awal sudah berbentuk cairan.
- Jika kontak dengan kulit, basa akan terasa licin dan beberapa basa seperti NaOH dan KOH dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit.
- Basa juga sangat berbahaya bila kontak dengan selaput lendir seperti mata, oleh karena itu hati-hati ya!
Daftar Pustaka
Nuryati M.Pd, Dra. Leila, Al Hamdika, S.Si, Dinda; 2014; Kimia Dasar; Bogor ; SMK-SMAK Bogor.