Gelatin adalah protein makanan sehat
yang berasal dari mamalia di kuku, tulang, tendon, ligamen, dan tulang rawan
dari hewan vertebrata yang ditambahkan dengan air mendidih atau asam encer. membentuk gel
elastis termal reversibel, yang meleleh pada suhu tubuh, sehingga jeli
terbuat dari gelatin memiliki tekstur meleleh di mulut dengan rasa yang enak. Hal ini dikarenakan gelatin sebagian besar terdiri dari kolagen terdenaturasi, protein
sangat kaya prolin dan hidroksiprolin asam amino.
Gelatine
(dieja gelatin oleh beberapa) memiliki
berbagai macam sifat yang berguna selain membentuk gel dengan air. Sifat
perekatnya digunakan dalam tablet dan saling menempel pada semua jenis
lapisan Liquorice. Selain itu, sifat pengontrol kristalisasinya yang
digunakan dalam pembuatan es loli
dan es krim. Lapisannya membentuk sifat yang digunakan dalam pembuatan
kapsul keras dan lunak, yang bersama-sama dengan sifat kelembutannya
yang digunakan dalam
pembuatan produk marshmallow dan sifat pengemulsi yang digunakan dalam
pembuatan permen dan es krim. Sifat penebalannya yang digunakan dalam
formulasi
sup bubuk dan karena kemampuan mengikat airnya sangat tinggi, gelatin
digunakan dalam pembuatan daging
kalengan. Akhirnya, pada konsentrasi yang lebih tinggi, gelatin menjadi
salah satu bahan pembuatan gel
permen jelly bayi dan beberapa produk yang sejenis. Selain itu, gelatin
juga digunakan untuk memerangi penyakit tulang seperti osteoporosis dan
arthritis.
Sejarah
Gelatin berasal dari kata kerja bahasa Latin "gelare"
yang berarti
mengentalkan atau menggumpalkan dan telah dikenal selama ribuan tahun.
Ada ukiran batu kuno yang
ditemukan di kota kuno Thebes dari masa Thotines III (c.1000 SM) yang
menunjukkan sebuah artefak dari kayu merah langka yang warnanya lebih ke
arah kuning, dan menjelaskan bahwa mereka menggunakan "lem"
yang berasal dari kulit untuk memasak. Selama masa Romawi, Pliny
menulis, "lem
yang dimasak dari kulit lembu". Kemudian selama periode Elizabeth,
William Shakespear membuat acuan untuk lem dalam tulisan-tulisannya dan
lem komersial mulai
tersedia di Inggris sejak sekitar tahun 1700-an. Ketika seseorang
membuat sup hangat dan membiarkannya dingin, maka akan terbentuk
gelatin yang terbentuk akibat dari pemanasan
bahan kolagen. Namun, pengembangan gelatin
sebagai bahan tambahan makanan hanya terjadi selama 150 tahun terakhir
atau lebih, dan produksi dunia saat ini adalah sekitar 220 000 ton per
tahun
yang sekitar 60% digunakan dalam industri makanan.
Kegunaan dalam Kehidupan Sehari - Hari
Gelatin memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan manusia, seperti:
1. Bahan untuk menebalkan tekstur
2. Bahan pengemulsi dan pelembut tekstur untuk
es krim
3. Bahan pelembut
4. Meningkatkan tekstur untuk kosmetik
5. Bahan perekat untuk softgel, kapsul,
tablet
6. Makanan yang bagus untuk anak - anak dan difabel.
Sumber
Gelatin diperoleh dari jaringan ikat
(yang ditemukan di kuku, tulang, tendon, ligamen, dan tulang rawan) dari hewan
vertebrata.
- Jenis Gelatin A diproses menggunakan asam yang biasanya berasal dari sumber kulit babi.
- Jenis Gelatin B diproses menggunakan alkali. Sumber untuk pengolahan gelatin tipe B adalah dari tulang atau kulit hewan sapi seperti sapi, kambing dan kerbau.
Produksi dan Pengolahan
Gelatin
diproduksi dari dua sumber utama
bahan baku, yaitu kulit dan tulang. Produksi dari tulang mensyaratkan
bahwa
tulang dihancurkan, lemak dan semua daging dihilangkan sebelum
demineralisasi
menggunakan asam klorida encer untuk melarutkan kalsium karbonat dan
fosfat
dalam tulang. Matriks protein sisa (kolagen I) kemudian dikonversi
(diubah) menjadi
gelatin dengan pemanasan dalam air, filtrasi dan pertukaran ion dari
larutan
yang dihasilkan untuk menghilangkan kontaminan, dan kemudian lalu
larutannya dipekatkan,
digelkan dan dikeringkan. Akhirnya gelatin kering dapat digiling untuk
disesuaikan tingkat kehalusannya sesuai dengan kebutuhan dan
penggunaannya, yaitu luas permukaanya besar (halus) jika menginginkannya
cepat larut
atau luas permukaanya kecil (kasar) untuk meminimalisir sifatnya yang melembutkan dalam pembuatan kembang gula.
Dalam pembuatan gelatin dari kulit, proses sangat tergantung pada usia
hewan. Untuk kulit hewan muda, kulit dapat hanya diasamkan sampai pH
sekitar 4
dan kemudian dihangatkan untuk denaturasi kolagen, yang kemudian larut
sebagai
gelatin. Sapi tua memerlukan perlakuan khusus yaitu penambahan alkali /
basa untuk merontokkan rambut halusnya. Perlakuan ini dilakukan untuk
membuatnya larut dalam air panas. Setelah penambahan alkali yang
memiliki efek kimia yang dapat ditemukan pada
kulit dan menyebabkan larutnya sebagian besar komponen yang tergolong
non-kolagen, kulit tersebut
diasamkan dan kemudian dilarutkan dalam air panas seperti kulit hewan
muda. Larutan gelatin kemudian disaring, disterilkan, disesuaikan
konsentrasinya, digelkan
dan dikeringkan seperti biasanya. Perlu dicatat bahwa proses penambahan
alkali menghasilkan
gelatin dengan titik isoelektrik (pI) dari sekitar 5 sedangkan gelatin
yang
diproduksi tanpa penambahan alkali dari kolagen memiliki pI dari 7
sampai 9.
Untuk ibu rumah tangga ini tidak penting, tetapi untuk beberapa fungsi
kegunaan pI
dapat menjadi sangat penting.
Komposisi gelatin:
- Protein sebesar 84 - 90%,
- 1 - 2% mineral,
- Air. dan
- Tidak mengandung kolesterol dan presertatives atau zat aditif.
Parameter Halal
Gelatin
dari Zabiha ( hewan kurban) yang
disembelih dengan nama Allah Swt seperti daging sapi dan sumber ikan
dianggap HALAL. Gelatin dari daging babi ditetapkan HARAM. Gelatin dari
daging sapi yang
disembelih tanpa nama Allah Swt tidak halal. Karena
gelatin
adalah protein yang berasal dari sumber hewani, ada batasan - batasan
dari titik pandang
agama dan vegetarian sehingga ketat dalam penggunaannya. Dalam kasus
gelatin hal ini cukup mmbingungkan
karena ada ketentuan untuk hewan yang digunakan untuk dibunuh sesuai
dengan
hukum Islam dan oleh karena itu ada beberapa yang berpendapat bahwa
gelatin tambahan perlu dihasilkan dari hewan yang disembelih sesuai
syariat Islam. Solusi
untuk masalah ini adalah untuk menggunakan gelatin dari kulit ikan
karena dalam
hukum Islam seluruh ikan halal untuk dikonsumsi. Permasalahannya adalah
bahwa pada kulit ikan air laut dingin, gelatinya memiliki kualitas yang
kurang bagus dan ketersediaan ikan air tawar hangat yang memiliki
kualitas gelatin tinggi dapat diproduksi dalam skala yang sangat
terbatas.
Produk
Gelatin
yang mudah dicerna dan
diserap, adalah makanan yang baik untuk anak-anak dan kalangan difabel.
Hal ini penting
dalam masakan baik sebagai sumber tenaga dalam bentuk
sup beku, daging dan salad, serta makanan penutup yang beku.
Pembuatannya dilakukan dalam skala rumahan seperti untuk selai, jeli,
serta jus buah. Gelatin ini digunakan dalam pengeringan dan pengawetan
buah-buahan dan daging, kopi, dan dalam pembuatan susu bubuk dan
makanan bubuk lainnya. Roti juga menggunakan gelatin dalam pembuatan
kue-kue, kue sus, dan
makanan lezat lainnya. Dalam permen digunakan sebagai bahan tambahan
pembuatan gula-gula,
nougat, marshmallow, dan fondant. Pembuatan es krim menggunakan gelatin
untuk
mengemulsi permanen bahan-bahan lain. Dalam proses ilmiah gelatin secara
luas
digunakan seperti dalam electrotyping, fotografi, waterproofing, dan
pencelupan, dan di lapisan slide mikroskopis. Hal ini digunakan sebagai
media
kultur untuk penelitian bakteriologis dan juga untuk membuat pelapis
untuk pil
dan kapsul, untuk plester pengadilan, dan untuk beberapa perban bedah.
Gelatin juga mendasari pembuatan salep dan pasta, seperti pasta gigi;
itu adalah agen
pengemulsi yang berguna untuk membuat kombinasi cairan dan berbagai
semprotan. Dalam
bentuk yang kemurniannya rendah, gelatin dikenal sebagai perekat.
Sayuran
gelatin, atau agar-agar berasal dari rumput laut di India Timur.
Es krim
Permen lunak
Pasta gigi
Marsmallow
Kue sus