A. Perkembangan
Sistem Klasifikasi Kehidupan
Mahluk hidup yang berada di muka
bumi ini sangat beraneka ragam. Untuk mempelajari keanekaragaman mahluk hidup
maka perlu dilakukan pengelompokan mahluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Ilmu
yang mendasari ini disebut “Taksonomi”
Sistem
Klasifikasi:
Dua
Kingdom
|
Tiga
Kingdom
|
Empat
Kingdom
|
Lima
Kingdom
|
Plantae
Animalia
|
Fungi
Plantae
Animalia
|
Monera
Fungi
Plantae
Animalia
|
Monera
Protista
Fungi
Plantae
Animalia
|
Pada
Sistem Klasifikasi, mahluk hidup dikelompokkan berdasarkan:
- Bentuk dan ukurannya
- Tempat hidup atau habitatnya
- Kegunaan atau fungsinya
- Ciri spesifik yang ada padanya
Pengelompokan
mahluk hidup dapat dilakukan dengan 3 sistem, yaitu:
- Sistem buatan
- Sistem alami
- Sistem filogenetik
1. Klasifikasi Sistem
Buatan
Dasarnya adalah
pada persamaan:
- Bentuk daun
- Warna bunga
- Lingkungan tempat tubuh
- Daerah penyebarannya
Penganutnya : John
Ray (1627-1705), naturalis dari Inggris, yang mengelompokkan 18.000 jenis
tumbuhan berdasarkan ciri: bunga, batang, dan daun.
2. Klasifikasi Sistem
Alami
Dasarnya
adalah banyaknya persamaan ciri morfologi. Penganutnya adalah Aristoteles
(384-322 SM), seorang Filsuf Yunani yang diteruskan oleh Theophrastus (370-285
SM) sebagai bapak Botani, yang membagi tumbuhan menjadi 4 kelompok :
- Pohon
- Semak atau perdu
- Setengah semak/setengah perdu
- Herba atau terna.
3. Sistem Filogenetik
Dasarnya adalah pada jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antartakson (kelompok yang terbentuk berdasarkan
pengklasifikasian), yaitu pada :
- Persamaan fenotipe
- Persamaan kerja faal
- Persamaan tingkah laku
- Persamaan garis evolusinya.
Sistem ini diperkenalkan oleh
Charles Darwin pada tahun 1859, lewat bukunya yang berjudul “On The Origen of
Species by Means of Natural Selection”
Tingkatan dalam sistem klasifikasi
disebut takson, mulai yang tertinggi hingga yang terendah
Tumbuhan
|
Hewan
|
Kingdom
(kerajaan)
Divisio
(golongan)
Classis
(kelas)
Ordo
(bangsa)
Famili
(suku)
Genus
(marga)
Spesies
(jenis)
|
Kingdom
Filum
Classis
Ordo
Famili
Genus
Spesies
|
B. Sistem Tata Nama
pada Mahluk Hidup
Sistem klasifikasi Model Carolus
Linnaeus (1707-1778), beliau memberi nama pada setiap jenis mahluk hidup dengan
“Sistem Binomial Nomenclatur” artinya tiap jenis diberi nama dengan sistem dua
kata.
Contoh tumbuhan:
Mangifera
indica (mangga)
Kata Mangifera (1) menunjukkan takson
genus
Kata Indica (2) menunjukkan spesiesnya
Contoh hewan:
Puntius
javanicus (ikan
tawes)
Huruf 1 pada kata 1 diawali huruf
besar (P)
Huruf 1 pada kata 2 diawali huruf
kecil (j)
Selain di atas ada organisme dengan
nama terdiri dari 3 kata.
Contoh : Gallus gallus bankiva (ayam lokal)
Kata 1 : petunjuk genus
Kata 2 : petunjuk jenis (spesies)
Kata 3 : petunjuk varietas atau
nama penemunya.
Contoh : Salanum lycopersicum L (=
Linnaeus)
Sistem klasifikasi versi :
Robert H. Whittaker (1969) membagi
organisme menjadi 5 kingdom yaitu :
Kingdom
|
Ciri
Spesifik
|
Organisme
|
Monera
|
Sel
Prokarion
|
Bakteri,
Alga biru
|
Protista
|
Sel
Eukarion
|
Protozoa
dan Ganggang
|
Fungi
|
Eukarion,
non fotosintetik
|
4
Divisi Jamur : Zygo, Asco, Basidio, Deuteromycotina
|
Plantae
|
Eukarion,
fotosintetik
|
Lumut,
Paku, Spermatofita
|
Animalia
|
Eukarion,
non fotosintetik
|
Invertebrata
dan vertebrata
|