Sebagaimana kita tahu bahwa senyawa kimia secara garis besar dibagi menjadi 2 golongan, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai definisi dan pengertian senyawa organik dan anorganik, contoh senyawa organik dan anorganik, sifat dan ciri - ciri senyawa organik dan anorganik, dan perbedaan antara senyawa organik dan anorganik. Yuk disimak!
Definisi Senyawa Organik
Menurut
versi sejarah : senyawa yang berasal dari makhluk hidup
Menurut
versi modern : senyawa yang mengandung rantai karbon
Definisi Senyawa Anorganik
Menurut
versi sejarah : senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup
Menurut
versi modern : senyawa yang tidak mengandung rantai karbon
“Semua senyawa organik mengandung atom karbon, akan tetapi tidak semua senyawa yang
memiliki atom karbon merupakan
senyawa organik”.
Contoh senyawa anorganik yang mempunyai atom karbon : CO2, CO, CS2, Na2CO3,
NaHCO3, HCN, KCN, KSCN, NH4OCN, CaC2, Mg2C3.
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah,
- Bersifat non – polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut non – polar,
- Mudah terbakar,
- Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion,
- Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat,
- Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda),
- Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen.
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi,
- Bersifat polar sehingga kelarutannya tinggi di dalam air dan rendah di pelarut non – polar,
- Tidak mudah terbakar,
- Menghantarkan listrik karena mengion,
- Reaksi kimianya berlangsung relatif cepat,
- Isomer terbatas karena beberapa pengecualian,
- Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan ionik walaupun ada juga yang membentuk ikatan kovalen.