Dasar
Pada pH 10, ion Mg2+ dapat bereaksi
dengan EDTA menghasilkan senyawa kompleks Mg – EDTA yang stabil dan memberikan
perubahan warna yang tajam dengan indikator Eriochrome Black T (EBT). Warna
titik akhir (TA) yang diperoleh adalah biru.
Reaksi
Mg2+ + HInd2- --> MgInd- (merah
anggur) + H+
MgInd- + H2Y2- --> MgY2-
+ HInd2- (biru) + H+
Catatan : HInd2- adalah indikator yang digunakan, sedangkan H2Y2-
adalah EDTA
Tujuan
Menetapkan Normalitas (Standardisasi) EDTA dengan BBP MgSO4 ·
7H2O
Alat dan Bahan
Alat
- Kaca arloji
- Labu ukur 100 mL
- Pipet volumetric 10 ml
- Gelas ukur
- Pengaduk
- Erlenmeyer
- Buret 50 mL
- Corong
- Piala gelas 400 dan 800 mL
- Labu semprot
- Pipet tetes
- Kaki tiga
- Pembakar teklu
- Kasa asbes
- Statif dan klem
- Alas titar dan alas baca buret
Bahan
- EDTA 0,05 M
- Air suling
- Garam Inggris (MgSO4 · 7H2O)
- Buffer pH 10
- Indikator EBT
- Kertas saring penyeka
- Kertas pengganjal corong
Cara Kerja
- Alat dan bahan yang diperlukan disiapkan dan ditata di atas meja kerja,
- Ditimbang ± 0,5 gram Garam Inggris (MgSO4 · 7H2O),
- Dimasukkan ke labu ukur 100 ml lalu diimpitkan,
- Dipipet 10,00 ml larutan, dimasukkan ke Erlenmeyer,
- Diencerkan dengan 100 ml air, dipanaskan hingga ± 400C,
- Larutan ditambahkan ± 5 ml buffer pH 10, cek pH (jika kurang, ditambahkan NH4OH hingga pH 10),
- Ditambahkan 2 – 3 tetes indikator EBT (merah anggur),
- Larutan dititar dengan EDTA 0,05 M hingga TA biru, dan
- Serangkaian tahapan pekerjaan dilakukan minimal duplo dengan selisih volume penitar maksimal 0,10 mL.
Perhitungan
Keterangan:
Mg BBP adalah bobot garam Inggris yang ditimbang
Vp adalah volume titran (EDTA) yang dibutuhkan
FP adalah faktor pengenceran
Mr MgSO4 · 7H2O adalah
246
Pembahasan
Kompleksometri adalah metode analisis
titrimetri (volumetri) yang didasarkan pada reaksi metatetik pembentukan
senyawa kompleks antara logam dan ligan. Reaksi metatetik adalah reaksi yang
hanya melibatkan pertukaran ion saja, tidak melibatkan perubahan bilangan
oksidasi (biloks). Ligan yang digunakan adalah EDTA (Etilen Diamin Tetra
Asetat). EDTA merupakan ligan polidentat dengan 6 buah pasangan elektron bebas
(PEB), yaitu 2 pasang dari atom Nitrogen dan 4 pasang dari atom Oksigen.
Pada penetapan kenormalan (standardisasi) EDTA
dengan BBP Garam Inggris ini, EDTA akan membentuk kompleks dengan Mg2+
membentuk Mg – EDTA. Suasana larutan harus diatur pada pH 10 agar reaksi ini
berlangsung sempurna. Selain itu, reaksi pengkompleksan dengan EDTA selalu
menghasilkan ion H+ sehingga pH akan terus turun. Atas dua alasan
tersebut maka digunakan buffer pH 10 untuk mempertahankan suasana pH 10. Karena
suasana larutan diatur menjadi pH 10 maka dibutuhkan suatu indikator logam yang
bekerja pada pH 10 juga, yaitu EBT (Eriochrome Black T). EBT adalah indikator logam
yang bekerja pada pH 10 dan akan berwarna biru jika berada dalam keadaan bebas.
Sedangkan jika EBT membentuk kompleks dengan logam, maka warna yang dihasilkan
adalah merah anggur.
Sebelum penambahan indikator, larutan
dipanaskan hingga suhu ± 400C untuk mempercepat reaksi
pengkompleksan yang akan terjadi setelah penambahan indikator.
Mekanisme reaksi pembentukan kompleks pada
penetapan normalitas (standardisasi) EDTA BBP Garam Inggris ini :
- Ion Mg2+ akan bereaksi dengan indikator logam EBT membentuk kompleks Mg – Indikator EBT yang berwarna merah anggur,
- Selama penitaran dengan EDTA, maka ion Mg2+ akan lebih tertarik ke EDTA dibandingkan ke EBT karena kompleks Mg – EDTA lebih kuat dibandingkan kompleks Mg – EBT. Akibatnya, EBT kembali ke keadaan bebas sehingga berwarna biru.
Daftar Pustaka
Sulistiowati, S.Si, M.Pd; Nuryati, M.Pd, Dra. Leila; Yudianingrum, R.
Yudi, 2014, Analisis Volumetri, Bogor
: SMK – SMAK Bogor.