Dasar
Alkalinitas merupakan kemampuan air untuk
menetralkan asam, atau dengan kata lain menentukan kandungan garam – garam yang
bersifat sedikit basa. Penetapan alkalinitas menggunakan metode Asidimetri.
Sampel dititrasi dengan asam kuat (H2SO4) menggunakan
indikator PP dan BCG hingga TA mevah muda seulas dan kuning muda.
Reaksi
CO32- + H+ --> HCO3-
HCO3- + H+ --> H2CO3
H2CO3 --> H2O + CO2
Tujuan
Menetapkan alkalinitas dalam sampel air
Cara Kerja
Prosedur A
- Dipipet 50,00 ml sampel ke Erlenmeyer
- Ditambahkan 2 – 3 tetes PP, lalu diteteskan 1 tetes Na2CO3
- Dicek warnanya :
- Jika merah, dititrasi dengan H2SO4 0,02 N hingga TA merah muda seulas
- Jika tidak berwarna, lanjut ke prosedur B
Prosedur B
- Larutan dari prosedur A ditambahkan 3 tetes BCG
- Kemudian dititrasi dengan H2SO4 hingga TA kuning muda
Perhitungan
Pembahasan
Penetapan alkalinitas dilakukan untuk
mengetahui kandungan garam – garam alkali yang terlarut di dalam sampel air.
Biasanya alkalinitas disebabkan oleh kandungan garam HCO3-
atau CO32-. Karena bersifat alkali, maka air dengan
alkalinitas tinggi memiliki pH yang tinggi dan
dapat menetralkan kandungan asam.
Alkalinitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
alkalinitas PP dan alkalinitas total.
Alkalinitas PP adalah alkalinitas yang
disebabkan karena kandungan garam – garam CO32- dalam sampel
air. Indikator yang digunakan adalah PP dengan titik akhir merah muda seulas.
Saat TA tercapai, maka garam CO32- sudah berubah menjadi
HCO32-.
Sedangkan alkalinitas total adalah gabungan
antara alkalinitas PP (yang disebabkan karena kandungan CO32-)
dan alkalinitas yang disebabkan karena HCO3-. Untuk
menetapkan alkalinitas total, maka perlu menetapkan alkalinitas PP dulu karena
larutan yang digunakan untuk menetapkan alkalinitas total berasal dari lanjutan
alkalinitas PP. Namun bedanya, alkalinitas total menggunakan indikator BCG
dengan titik akhir kuning muda.