Mengikuti olimpiade kimia merupakan hal yang menyenangkan, bahkan di internet banyak sekali bertebaran artikel-artikel ribuan kata yang menceritakan keseruan perhelatan tahunan ini.
Artinya ...
Olimpiade bagaikan candu yang bikin ketagihan, dan tentunya bikin #GagalMoveOn ketika rangkaian acaranya sudah selesai.
Setuju?
Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari mengikuti olimpiade kimia, seperti pengalaman baru, kesempatan jalan-jalan, mencoba kuliner baru, hingga mendapatkan teman dari sekolah lain.
Tetapi semua itu terasa hambar kalau belum pernah ...
Menang!
Sudah menjadi hukum alam bahwa kemenangan adalah sesuatu yang diinginkan semua pelajar yang mengikuti olimpiade kimia.
Setidaknya ada empat kemewahan yang hanya bisa digapai oleh pemenang:
- Rasa bangga, baik untuk diri sendiri, orang tua, almamater, maupun bangsa,
- Bukti fisik seperti piala, sertifikat, medali, dan plakat,
- Free pass program studi tertentu, ada juga beasiswa, dan
- Hadiah berupa materi dan uang pembinaan.
Jadi wajar-wajar saja semua orang mengerahkan upaya semaksimal mungkin agar Dewi Fortuna bisa merekahkan tersenyum terbaiknya.
Beberapa upaya tersebut antara lain belajar, latihan soal, hingga mengikuti bimbel khusus olimpiade.
Okay, saya rasa itu adalah cara yang umum dilakukan semua orang baik yang sudah pernah menang atau belum.
Namun bagaimana jika artikel ini ternyata menawarkan strategi yang diterapkan langsung oleh para langganan juara?
Untuk itulah, saya telah mewawancarai 21 langganan pemenang olimpiade kimia tingkat SMA sederajat maupun universitas.
Di antara banyak pertanyaan yang saya ajukan, ada satu pertanyaan fundamental yang sangat menentukan bagaimana alur tulisan ini dikembangkan:
Bagaimana strategi yang dilakukan untuk menorehkan berbagai prestasi luar biasa tersebut?
Tak tanggung-tanggung, mereka memberikan 101+ strategi khusus untukmu yang begitu haus akan kemenangan.
Dan yang tak kalah penting ...
Tulisan ini dibuat dengan kesabaran, tak lupa dibumbui kobaran semangat pantang menyerah.
Dibutuhkan waktu selama 1 tahun 26 hari untuk menulis artikel ini, tiada hari dilewati tanpa keragu-raguan akan kegagalan.
Maklum saja, semua langganan juara ini memiliki kesibukannya masing-masing seperti menimba ilmu maupun mencari penghidupan.
Selain itu, saya juga memiliki kesibukan luar biasa dalam menjalani kehidupan kampus semester tiga.
Baiklah, ini dia 101+ strategi untuk memenangkan olimpiade kimia tingkat SMA sederajat dan universitas. Selamat membaca!
Catatan: tulisan ini bukan ajang pamer individu maupun almamater melainkan murni untuk memotivasi teman-teman yang tertarik mengikuti olimpiade atau lomba kimia.
Urutan ditentukan berdasarkan waktu diterimanya jawaban dari setiap juara dan diselang-seling apabila berasal dari sekolah yang sama.
Rekam jejak prestasi hanya ditulis beberapa saja yang mewakili beberapa jenis lomba.
1. Carolus Ivander (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara I CFD Unpad 2017
- Juara III OKTAN ITB 2017
- Juara III LCTIP IPB 2016
Pertama, bagi materi dengan rekan setim untuk memudahkan memahami materi dan meningkatkan kepercayaan setim. Kalau suka anime, kamu pasti tahu bahwa Kagami menang bersama Kuroko, Naruto menang bersama Sasuke, Natsu menang bersama Fairy Tail, dan oleh karena itu ... Aku menang bersama partnerku.
Kedua, perbanyak jam terbang. Di sini kamu akan digempur oleh berbagai kekalahan. Ada pepatah mengatakan kekalahan adalah pengalaman berharga, namun sering kalah juga nyakitin, hehehe. Intinya, kekalahan bisa menjadi pelajaran berharga ke depannya.
Ketiga, siapkan mental juara. Jangan lengah ketika perlombaan berlangsung. Saya dan tim biasanya menampar pipi untuk menjaga kefokusan (jangan diikutin hehe). Kamu bisa menggantinya dengan cara lain seperti minum air mineral, tarik nafas dalam-dalam, dan sebagainya.
2. Irene Bougenville (Instagram)
Almamater: SMAK Penabur Gading Serpong
Rekam jejak prestasi:
- Juara I CF UI 2015
- Juara I CC PSN IPB 2015
- Pastinya belajar dengan giat.
- Koleksi banyak soal-soal olimpiade dan kerjakan secara serius.
- Pintar mengatur waktu dalam beraktivitas sehingga bisa belajar dengan optimal.
- Tidak pelit ilmu dan banyak mengajar karena secara tidak langsung membuat kita semakin banyak belajar.
- Jangan mengekang rasa ingin tahumu, dan
- Manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya karena kesempatan tidak datang dua kali.
3. Muhammad Rizky Pratama (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara 1 OKTAN ITB 2017
- Juara 1 ASTRA UPI 2017
- Juara 1 CF UI 2016
- Kontinuitas adalah kunci pertama. Saya ikut kompetisi dari kelas 11, and that's when the journey began. Success doesn't come overnight, jadi harus tekun belajarnya.
- Jadikan belajar sebagai kebiasaan. Awalnya memang belajar itu tertekan tapi kesini-sini jadi habit. Yang namanya belajar sampai jam 4 pagi tiap hari itu nggak mudah.
- Terakhir, jangan sombong. Di saat kamu sombong, di saat itu juga kamu jatuh. Bahkan kemenangan itu bisa datang di saat yang tidak disangka-sangka.
4. Mark
Almamater: SMAK 1 BPK Penabur Jakarta
Rekam jejak prestasi:
- Perak OSN Kimia 2018
- Belajar dari buku-buku tingkat universitas, pahami betul apa yang ingin disampaikan penulis.
- Latihan soal-soal olimpiade, kamu bisa mencarinya di internet. Saya sarankan untuk mencari soal OSN dari berbagai negara.
5. Mabrur Zanata (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara I NOPEC ITS 2016
- Juara 2 CC CF UI 2015
- Juara 3 OSTN Provinsi Jawa Barat
- Pahami konsep dari materi yang mau dipelajari.
- Jangan ragu bertanya ke mereka yang jago atau searching saat benar-benar stuck.
- Perbanyak latihan dan jam terbang. Sedikit cerita aku baru bisa menang setelah kurang lebih 5 kali lomba. Dari tiap lomba aku banyak mendapat pengalaman seperti mengatasi panik, kurang pede, dan berbagai kejutan dari ilmu kimia yang aneh bin ajaib itu.
- Dalam lomba beregu, jangan lupa bangun chemistry dengan tim kamu. Sering-sering main dan belajar bareng supaya bisa meraih feel satu sama lain.
- Kalau lombanya individu. jangan lupa percaya diri karena menurutku hal tersebut sangat vital.
- Dan yang paling penting jangan lupa berdoa :)
6. Bakuh Danang Setyo Budi (Instagram)
Almamater: SMA Semesta BBS Semarang
Rekam jejak prestasi:
- Juara I OKTAN ITB 2018
- Medali Perak OSN Kimia 2018
- Selalu enjoy dan rasakan kimia bagai belahan jiwamu, hehehe.
- Optimis. Sesusah apapun soal yang kamu kerjakan atau sesulit apapun materi yang dipelajari, Insya Allah kamu pasti bisa.
7. Hendy Cahya Suwandi (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara 1 PSN IPB 2017
- Juara 2 OKI UIN Malang 2018
- Juara 1 NCC ITS 2018
Pertama, belajar materi sekolah saat liburan semester. Semua pelajaran sekolah satu semester ke depan saya habiskan saat liburan. Jadi ketika masuk sekolah, materinya sudah tamat dan malamnya tinggal mengerjakan tugas dan belajar buat lomba.
Kedua, belajar materi olimpiade lewat ebook biar sekalian belajar bahasa Inggris juga, hehehe.
Ketiga, latihan soal-soal OSN atau olimpiade negara lain yang lebih susah.
Keempat, perbanyak jam terbang sehingga bisa menyusun strategi yang sesuai medan tempur.
Kelima, pengalaman saat kalah itu penting dan bisa menjadi cambuk tersendiri. Pernah sewaktu NCC ITS dulu, 10 tim berangkat dari Bogor ke Surabaya tetapi nggak ada yang lolos quarter final satupun. Jadi nggak enak sama sekolah huhu.
Keenam, biasakan menghitung perkalian 4 digit × 4 digit dalam waktu singkat secara berulang-ulang untuk latihan berhitung cepat
Ketujuh, cari kenalan anak olimpiade internasional biar bisa tanya materi yang kurang paham.
Kedelapan, jangan terlalu cepat merayakan kemenangan. Pengalaman pahit saya ketika di OKTAN ITB 2018, saya sudah yakin lolos final ternyata malah gagal karena poinnya disalip.
Kesembilan, jangan lupa juga banyakin doa, shalawat, dan tadarus. Minta doa orang tua itu juga nggak kalah penting. Semua pencapaian yang telah saya dapat semata-mata karena karunia Allah SWT dan doa orang-orang sekitar.
8. Yohanes Huanito Chandra (Instagram)
Almamater: SMA Negeri 8 Pekanbaru
Rekam jejak prestasi:
- Medali Perak OSN Kimia 2018
- Juara I Tes Tertulis CC UIN SIKA Riau 2018
- Belajar pada waktu luang.
- Banyak latihan soal, usahakan setiap minggu mengerjakan soal olimpiade kimia.
9. Fajar Priyono (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara I NOPEC ITS 2018
- Juara III Pesona Kimia UNJ 2017
- Belajar dan banyak latihan soal, ini merupakan kunci agar tips selanjutnya bisa berguna.
- Perbanyak jam terbang, karena walau belajar sebanyak apapun tanpa ada jam terbang pastinya akan sulit juga.
- Pernah ngalamin yang rasanya kalah, sebab kekalahan bisa memberikan motivasi besar untuk lomba selanjutnya (kecuali bagi mereka yang gampang nyerah).
- Dan yang terakhir, doa itu berbicara banyak. Minta doa restu kepada orang tua supaya kita dapat berhasil di lomba yang akan kita ikuti.
10. Muhammad Dzul Fakhri (Instagram)
Almamater: SMA Negeri 68 Jakarta
Rekam jejak prestasi:
- Medali Perak OSN Kimia 2018
- Pertama, relaks dulu. Buka hati dan buka pikiran.
- Kedua, belajar. Bisa baca buku atau nonton materi. Jangan lupa mencatat apa yang sudah dipelajarin.
- Ketiga, istirahat sebentar apabila lelah datang menghampiri. Minum air mineral merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembalikan fokus yang menguap akibat belajar.
- Empat, ajari orang lain. Toh mengajari membuat kita semakin paham.
- Terakhir, belajar dengan perasaan. Jangan mudah panik kalau nggak ngerti, nanti nggak akan paham.
11. Aulia Ghifari Nurlis (Instagram)
Almamater: SMA Negeri 2 Bandar Lampung
Rekam jejak prestasi:
- Juara I LCTIP IPB 2015 dan 2016
- Juara I OSN Kimia Provinsi Lampung
- Pertama-tama, lahap habis semua materi kimia SMA saat kelas 10.
- Kembangkan materi SMA tersebut menjadi tingkat OSN,
- Jaga semangat tetap tinggi, karena dua tahap sebelumnya sangat membutuhkan konsistensi agar langkah seterusnya hanya tinggal me-review saja.
- Sebelum lomba, review semua materi sambil mengerjakan contoh-contoh soalnya.
12. Ganjar Fachrizal Juanda (Instagram)
Almamater: SMK Negeri 13 Bandung
Rekam jejak prestasi:
- Juara 1 OKN UGM 2014
- Peringkat 2 OSN Kimia Terapan 2015
Pertama, cari cara belajar yang cocok denganmu, coba semua cara dan bandingkan dengan cara apa kamu paling nyaman dan paling paham.
Kedua, bukan berapa buku yang kamu baca tetapi seberapa jauh kamu paham. Saya sendiri jarang membaca, sampai saat ini hanya 1 buku kimia yang berhasil saya baca hingga tamat (Chemistry by James E, Brady, tamat dalam 1 hari).
Ketiga, perbanyak jam terbang. Sebisa mungkin mulai lomba sejak masih kecil. Saya sudah terbiasa lomba sejak masih kecil.
Keempat, sering-sering mengajar, bahkan ketika mengajari orang justru pengetahuanmu juga yang bertambah. Saya kerap berlatih dengan melatih orang lain. Sering pula saya justru mengajari materi kimia pada peserta lain saat mengikuti olimpiade kimia.
Kelima, tidak semuanya bisa kamu lakukan sendiri sehingga kerja sama tim sangat diperlukan.
Keenam, jangan pernah menahan diri. Suatu saat ketika final, saya mendapat nilai sempurna sedangkan peserta lain hanya bisa menjawab setengah dari soal (bahkan kurang) sehingga skor sangat timpang. Agar lomba berjalan menarik saya menahan diri di sesi selanjutnya sehingga peserta lain mendapat kesempatan melawan balik (final ada 3 babak, juara ditentukan dari total skor 3 babak). Namun tiba tiba aturan lomba diubah, babak pertama dimana nilai saya sempurna jadi tidak diperhitungkan dan saya tidak jadi juara. Intinya dalam lomba jangan pernah menahan diri.
Ketujuh, perkuat mental. Bagaimana caranya? Mudah caranya: perbanyak pengalaman, ikuti terus kompetisi, mentalmu akan berkembang seiring waktu. Sempat juga saya sengaja menurunkan mental salah satu peserta yang diunggulkan menang saat final olimpiade hingga wajahnya pucat. Memang terdengar menyeramkan tapi itulah lomba. Oleh karena itu latih mentalmu agar tidak terpengaruh oleh trik-trik seperti itu. Jika cukup pengalaman mungkin kamu bisa memanipulasi mental lawan seperti saya.
Kedelapan, rendah hati dan jangan merasa paling hebat. Kamu bisa selalu belajar dari siapapun.
13. Muhammad Rafli Fadhilah (Instagram)
Almamater: SMA Negeri Plus Riau
Rekam jejak prestasi:
- Medali Perunggu OSN 2016 Palembang
- Juara II CFO Ikahimki 2015
- Perbanyak baca buku. Dulu sih sewaktu SMA, saya selalu baca buku ketika ada waktu luang dan ketika sebelum tidur.
- Jam terbang penting namun bukan segalanya. Saya sendiri baru mendalami ilmu kimia saat kelas 11.
- Jangan menyerah sebelum mencoba karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi.
14. Aditya Yuan Pramudyansyah (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara I NOPEC ITS 2018
- Juara II LCTIP IPB 2017
- Cari partner yang bisa saling melengkapi.
- Kuatkan mental sekuat baja terutama di babak final yang banyak tekanan. Seencer apapun otaknya tapi mentalnya lembek, pasti susah buat jadi juara.
15. Fadli Fakhrullah (Instagram)
Almamater: SMK Negeri 13 Bandung dan Institut Pertanian Bogor
Rekam jejak prestasi:
- Juara 1 CC PSN IPB 2012
- Juara 1 Chemical Smart Competition UI
- Medali Perunggu ONMIPA 2016 dan 2017
High curiosity, saya rasa fondasi awal yang diperlukan adalah hal tersebut. Tanpa rasa ingin tahu yang besar, kita tidak akan explore diri dan kemampuan kita
Masalah latihan dan cara belajar itu balik ke masing-masing bagaimana nyamannya, ada yang suka berjam-jam tetapi ada juga yang suka sedikit-sedikit. It's up to you but the important one after it is to be consistent.
Jangan pernah menghapal rumus tetapi pahami bagaimana cara menggunakannya dan bagaimana rumus itu bekerja. Jika kamu punya rasa ingin tahu yang besar, salah satu tandanya adalah kamu selalu penasaran sampai berpikir "how this formula actually work?".
And last but not least, PRAY. Jangan pernah remehkan kekuatan doa, karena tidak sedikit keajaiban lahir dari doa-doa tulus kita,
Finally, success is product reaction between will and effort, catalyzed by pray.
16. Muhammad Iqbal Syauqi (Instagram)
Almamater: SMK - SMAK Bogor dan Universitas Indonesia
Rekam jejak prestasi:
- Juara 2 OSN Pertamina 2015
- Juara 4 Olimpiade MIPA Yogyakarta 2016
- Juara I CC UI 2012
Pertama, tetapkan dan luruskan niatnya. Ikut perlombaan untuk apa dan jaga motivasinya. Cari sebanyak-banyaknya alasan yang bisa bikin bertahan berjuang. Contoh: membanggakan orang tua, pengalaman, melatih diri, mengembangkan potensi, rekam jejak portofolio, relasi, dll.
Kedua, usaha maksimal. Pelajari tipe dan pola perlombaannya, sering-sering latihan tipe yang sejenis.
Ketiga, buat grup belajar bersama teman agar selalu semangat belajar. Belajarnya jangan mepet hari H, dicicil biar mesin selalu siap
Keempat, kalau lombanya tim, cari rekan yang bisa saling menutupi kekurangan dan menguatkan kelebihan. Misal lomba cerdas cermat 3 orang, idealnya harus ada yang jago hitungan, pengetahuan umum, sama penyanga mental tim.
Kelima, minta doa orang tua, karena disitu berkah dan rahasia utama.
Dan yang terakhir, tawakal sama Yang Punya Takdir.
17. Fandry Hosea Jaby (Instagram)
Almamater: SMA Lentera Harapan Ambon
Rekam jejak prestasi:
- Juara 1 Maluku Chemistry Olympiad (MCO) 2018
- Medali Perak Olimpiade Sains FMIPA Universitas Pattimura 2018
- Juara 1 Olimpiade Sains tingkat Provinsi Maluku
Jangan ragu untuk mencoba. Awal perjalananku dimulai ketika kelas 10, aku masuk ekstrakulikuler buat olimpiade kimia. Saat itu aku didaftarkan sekolah buat ikut lomba FMIPA yang diadakan oleh Unpatti walau belum menang. Terus ikut OSK, lalu lolos ke OSP belum lolos OSN.
Niat juga harus ada, kalo nggak nanti persiapannya nggak maksimal.
Mantapkan passion-mu di bidang kimiaSetelah mengumpulkan beberapa pengalaman di kelas 10, akhirnya aku udah temuin passion yaitu dalam bidang Kimia. Naik kelas 11, ikut ekskul yang sama, didaftarkan di lomba-lomba yang telah disebutkan sebelumnya, eh ternyata berhasil. Itu aku persiapannya nggak ada les, nggak ada bimbingan apapun. Cukup latihan soal dari tahun-tahun sebelumnya.
Jangan malas bertanya, kalo lagi stuck aku suka tanya ke guru atau cari di internet.
Jangan lupa berdoa, karena semua akan menjadi mungkin bila Tuhan menyertai kita.
Yang terakhir, buktikan kalo kamu layak untuk mendapatkan keberhasilan itu. Kalau berhasil, jangan sombong. Kalau belum, nggak perlu kecewa dan nggak perlu ada drama-drama nggak berfaedah. Setidaknya kalian sudah bekerja semaksimal mungkin.
18. Ong, Christoper Ivan Wijaya (Instagram)
Almamater: SMA Kristen YSKI Semarang
Rekam jejak prestasi:
- Medali emas IChO 50th Slovakia and Czech Republic
Biasakan membaca textbook seperti:
- Organic Chemistry - Fessenden & Clayden
- Inorganic Chemistry - Housecroft
- Analytic Chemistry - Harvey
Dulu saya menargetkan sehari minimal 2 jam, kalau lagi happy bisa sampai 5-6 jam sehari. Buku-buku itu dihabiskan sampai konsepnya kuat
- Physical Chemistry - Silbey
Setelah itu, latihan soal-soal OSN luar (German Problems, dll), preparatory problems IChO, past problems IChO, Mendeleev, dll.
Totalitas. Semuanya harus dilakukan terlepas dari sibuk tidaknya sekolah. Ibaratnya kalo gamers selalu menyediakan waktu buat ngegame walaupun tugas sekolah keteteran dan nilai turun.
Tetapkan target setinggi mungkin tetapi tetap achievable agar semangat mengusahakannya juga tinggi.
Percaya dirilah dengan kemampuan sendiri kalau memang sudah diusahakan semaksimal mungkin.
Ada baiknya mengukur peluang kemenangan sebelum lomba dimulai.
Jangan belajar saat hari H lomba atau H-1, apalagi sampai tertekan. Lebih baik refresh diri seperti ngegame, ngewibu, ngidol Love Live, dll.
Gunakan kekalahan sebagai motivasi. Jujur saya nggak suka yang namanya kalah karena saya merasa lemah, tetapi kalah harus jadi motivasi buat belajar lebih keras.
JANGAN mengandalkan lembaga pelatihan olimpiade. Anggap lembaga pelatihan sebagai tambahan saja, karena yang menentukan keberhasilan adalah usaha keras diri sendiri dan ibadah.
Catatan: Ivan sudah membuat kumpulan soal-soal persiapan OSN dan IChO di blognya, jika berminat silakan dikunjungi.
19. Muhammad Wildan Hakim (Instagram)
Almamater: SMA Kharisma Bangsa dan Institut Teknologi Bandung
Rekam jejak prestasi:
- Medali Perak OSN Kimia 2015
- Medali Emas ONMIPA Kimia 2017
Sebelum lomba, belajar materinya, tipe lombanya, soal past-year, saingannya, dan lokasi lombanya.
Saat lomba, percaya diri, tenang, susun strategi, dan kenalan sama banyak orang. Sejatinya berkompetisi hanya saat tes atau sesi cepat tepat saja, sisanya kita temenan.
Setelah tahu hasil, bersyukur, evaluasi diri, sportif, tersenyum (yang ini wajib banget), belajar lagi, dan menyusun target baru lagi.
20. Abdullah Muqaddam
Almamater: MAN Insan Cendekia Serpong
Rekam jejak prestasi:
- Medali Perak IChO 50th Slovakia and Czech Republic
- Medali Emas OSN Kimia 2017, Best Theory, Absolute Winner
- Pertama-tama, kamu harus suka dulu sama ilmu kimia. Bagaimana mau #GoGetGold kalau nggak suka sama ilmunya, iya kan?
- Tanya tips belajar kepada yang sudah ahli
- Baca dan pahami buku kimia dasar (bisa buku SMA, Raymond Chang, Petrucci, dsb)
- Tanya-tanya ke yang lebih tahu kalau ada materi yang nggak dipahami.
- Perhatikan, pahami, dan catat pelajaran yang diberikan pelatih.
- Latihan soal sebanyak mungkin dengan waktu pengerjaan secepat mungkin.
- Jaga motivasi diri tetap tinggi
- Jangan gugup saat mengerjakan soal.
- Jadikan saingan sebagai motivasi bukan sebagai penyebab pesimis.
- Selalu optimis, berdoa, dan tawakkal setelah selesai ngerjain soal.
- Jangan pernah menyerah setelah kalah di suatu lomba. Sebelum ikut OSN Kimia 2017 saya mengalami beberapa kekalahan seperti di CFD Unpad dan lomba lain.
21. M. Raihan Agis Pradana
Almamater: MAN 2 Kota Malang
Rekam jejak prestasi:
- Medali Emas OSN Kimia 2018, Best Theory, Absolute Winner
- Perbanyak latihan soal-soal olimpiade atau lomba kimia,
- Susun strategi yang tepat karena setiap lomba memiliki karakternya masing-masing, dan
- Jangan meremehkan lawan maupun soal.
Penutup ...
Tak terasa kita sudah ada di penghujung artikel yang ditulis selama 1 tahun 26 hari ini.
Bukan berarti artikel ini bebas dari kekurangan. Nyatanya masih banyak juara-juara lain yang belum sempat diwawancarai karena keterbatasan saya dalam menghubungi mereka.
Semua tips di atas merupakan hasil wawancara online dengan sang juara dan saya tidak merekayasa sedikitpun konteks jawaban dari yang bersangkutan.
Mungkin ada beberapa strategi yang berkontradiksi seperti ada yang bilang harus banyak membaca tetapi ada juga yang bilang tidak perlu terlalu banyak membaca.
Lantas mana yang benar?
Saya katakan secara tegas bahwa semuanya benar karena telah dibuktikan langsung oleh para praktisinya. Semuanya kembali kepada kita apakah mau menerapkannya atau tidak.
Bagaimana, siap untuk #GoGetGold? Siap dong, karena sudah berbekal tips jitu, langsung dari para pemenang, hehehe.
Tags:
Studi dan Karir
terima kasih banyak kak sungguh ilmunya sangat bermanfaat bgt buat saya ,saya juga lagi ambis bgt buat ikutan olimpiade kimia dan pengen mendalami nya di sma ini ,sekali lagi saya makasi bgt kak semoga karya2 nya kedepan jadi lebih baik lagi kedepan nya :)))
ReplyDeleteHalo! Senang mengetahui hal tersebut. Semoga sukses ya!
Delete