{tocify}
Kartu kredit merupakan salah satu produk layanan finansial dan perbankan yang cukup populer di masyarakat, khususnya kalangan menengah ke atas. Popularitas tersebut tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena berbagai fasilitas dan keuntungan yang ditawarkan oleh kartu kredit, seperti konsep pay later.
Pay later memungkinkan pengguna kartu kredit untuk membeli dan membayar sesuatu walau tidak sedang memegang uang cash. Nominal transaksinya bahkan bisa saja lebih besar dari saldo sesungguhnya yang ada di rekening bank pengguna, namun dengan limit yang telah ditentukan pihak bank. Nantinya, pengguna harus membayar tagihan tersebut pada akhir periode tertentu.
Selain fitur pay later, kartu kredit juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Di era globalisasi seperti saat ini, terkadang ada saja situasi di mana kita perlu melakukan transaksi internasional. Kebetulan kasus ini pernah saya alami sendiri ketika mengikuti suatu konferensi internasional.
Saat itu saya cukup kebingungan, karena sistem pembayaran yang tersedia hanyalah kartu kredit dan PayPal. Sempat terlintas opsi untuk membuat kartu kredit sendiri, namun ternyata banyak syarat membuat kartu kredit yang tentunya akan memakan cukup banyak waktu.
Sedangkan jika menggunakan opsi PayPal, saya menemukan kesulitan dalam hal cara top up PayPal. Sampai saat ini, cara mengisi saldo PayPal di Indonesia hanya bisa dilakukan menggunakan kartu kredit. Hal tersebut sepertinya karena PayPal belum bekerja sama dengan bank di Indonesia.
Alhasil, jasa pihak ketiga menjadi pilihan utama bagi mereka yang belum punya kartu kredit. Namun saat itu saya cukup khawatir dan memutuskan tidak jadi menggunakan jasa top up PayPal, mengingat nominal transaksi saya yang cukup besar.
Setelah browsing sana-sini, ternyata Bank Nasional Indonesia (BNI) sudah menyediakan layanan unik bernama Virtual Credit Card (VCC). Lantas, apa itu VCC BNI dan bagaimana cara membuatnya?
Mengenal Virtual Credit Card (VCC)
Virtual credit card (VCC) atau kartu debit online merupakan alat pembayaran yang bisa digunakan untuk menjawab berbagai kebutuhan transaksi online, termasuk transaksi dan pembayaran secara internasional melalui internet.
Sebenarnya penyebutan VCC tidak sepenuhnya tepat, karena layanan ini sebenarnya adalah layanan debit, bukan kredit. Sehingga seharusnya namanya adalah virtual debit card atau disingkat VDC. Sebagai informasi, layanan debit memanfaatkan sumber dana yang tersedia di rekening kita, sedangkan kredit menggunakan dana dari bank dengan limit tertentu yang harus dibayar pada waktu tertentu.
Untuk mempermudah penyebutan, pada tulisan ini saya akan menggunakan istilah VCC atau kartu debit online saja yah, ketimbang istilah VDC yang kurang begitu populer.
Oh iya, setahu saya sampai saat ini hanya BNI saja yang menyediakan layanan keren ini di Indonesia. Saya sudah mencoba mencari bank lain namun belum menemukan layanan serupa. Ada sih jasa VCC yang disediakan pihak ketiga, namun saya rasa jauh lebih berisiko.
Sesuai namanya yang mengandung kata "virtual", VCC tidak memiliki wujud fisik berupa kartu selayaknya kartu kredit biasa. Namun tidak perlu khawatir, pengguna tetap bisa menggunakan VCC BNI sebagai alat pembayaran pengganti kartu debit BNI berlogo MasterCard.
Dilansir dari aplikasi mobile banking BNI, pengguna VCC BNI akan mendapatkan informasi yang sama dengan kartu debit BNI fisik yaitu:
- Nama pemilik
- Masa berlaku kartu (valid thru) dengan format MM/YY
- Virtual card number (VCN) yang terdiri atau 16 digit angka
- Card verification code (CVC) atau kode verifikasi kartu yang terdiri dari 3 digit angka
Yang perlu diperhatikan adalah kartu VCC BNI ini tidak bisa diterbitkan secara fisik. Artinya, layanan ini memang diperuntukkan untuk transaksi online saja. Plus, sebagaimana yang sudah saya sebutkan, bahwa sumber dananya diambil dari rekening pribadi sehingga pastikan Anda memiliki rekening bank BNI dan juga memiliki saldo yang cukup di rekening tersebut.
Keuntungan Menggunakan VCC BNI
1. Aman dan Terpercaya
Saya rasa kita tidak perlu ragu untuk menggunakan layanan yang disediakan BNI. Sebagai salah satu Bank terbesar di Indonesia, BNI sudah berdiri sejak tahun 1946, memiliki 63 juta nasabah, serta mengelola total aset sebesar Rp 875,13 trilliun.
Sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya, BNI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang menyediakan layanan VCC ini. Adapun jasa pihak ketiga yang banyak bertebaran di luar sana, saya rasa tidak lebih aman dibandingkan menggunakan BNI.
2. Sebagai Alat Pembayaran Internasional
Poin ini sebenarnya adalah unique selling point dari layanan VCC BNI. Jika sebelumnya hanya pengguna kartu kredit saja yang bisa melakukan pembayaran ke luar negeri, kini siapapun bisa.
VCC BNI bisa digunakan untuk pembayaran marketplace dan e-commerce luar negeri seperti Alibaba, Amazon, dan berbagai transaksi lainnya yang membutuhkan kartu debit atau kartu kredit berlogo MasterCard.
3. Cepat dan Praktis
Saya cukup kaget ketika pertama kali membuat VCC BNI. Prosesnya sangat mudah karena tidak memerlukan dokumen apapun. Tidak perlu capek-capek datang dan antri ke cabang bank. Semua bisa dilakukan secara online, hanya dengan klik-klik layar smartphone saja.
Hanya dalam hitungan menit bahkan detik, kita sudah bisa mendapatkan VCC dengan limit tertentu dan segera menggunkannya untuk kebutuhan transaksi.
4. Biaya Admin Rendah
Biaya pembuatan VCC BNI hanya dipatok berkisar antara Rp 1.500 hingga Rp 15.000 saja, tergantung lamanya masa berlaku dan jumlah transaksi. Biaya yang sangat terjangkau bukan?
5. Fitur Kostumisasi
Yang tidak kalah menarik dari VCC BNI adalah fitur yang memudahkan kita untuk mengkustomisasi VCC sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan transaksi kita.
Dengan fitur kustomisasi VCC BNI, kita bisa mengatur:
- Tujuan transaksi, baik untuk transaksi rutin (transaksi berulang kali) maupun transaksi non rutin (sekali transaksi).
- Masa berlaku. Untuk transaksi rutin, kita bisa memilih masa berlaku selama 60 hari (maks 2 kali transaksi), 90 hari (maks 3 kali transaksi), dan 180 hari (maks 6 kali transaksi). Sedangkan untuk transaksi non rutin hanya berlaku selama 4 hari saja untuk 1 kali transaksi.
- Limit nominal. Baik transaksi rutin maupun non rutin, limit minimalnya sama-sama Rp 100.000 dengan kelipatan Rp 50.000. Sedangkan limit maksimal untuk transaksi rutin adalah Rp 10.000.000 dan Rp 1.000.000 untuk transaksi non rutin.
6. Menghindari Kalap
Karena sumber dananya berasal dari rekening kita sendiri, maka kita bisa lebih mengendalikan diri dan menghindari pembelian yang tidak begitu penting.
Hal ini sangat kontras dengan kartu kredit yang memiliki limit dana yang lebih fleksibel sehingga memungkinkan penggunanya "lapar mata" dan membeli banyak hal yang tidak begitu diperlukan.
Cara Mudah Membuat VCC BNI
Cara membuat VCC BNI atau kartu debit online BNI sebenarnya sangatlah mudah. Yang kita butuhkan hanyalah smartphone dengan koneksi internet serta aplikasi BNI Mobile Banking yang bisa diunduh di PlayStore dan juga AppStore.
Tak perlu ribet mengurus dokumen, capek datang ke Bank, ataupun kesal mengantri. Semuanya bisa dilakukan dari mana pun, dan kapan pun.
Penting: Selalu gunakan jaringan internet pribadi (baik seluler maupun WiFi) untuk mengakses aplikasi penting seperti mobile banking. Hindari penggunaan WiFi gratisan di tempat umum, karena berisiko mengalami pembobolan dan peretasan data. {alertInfo}
1. Login ke aplikasi BNI Mobile Banking.
2. Pada menu utama, klik "Menu Lengkap" (ikon persegi bergambar titik-titik di kanan bawah).
Pilih "Menu Lengkap" |
3. Pada bagian Produk Jasa Lainnya, klik "Debit Online".
Pilih "Debit Online" |
4. Pilih menu "Buat BNI Debit Online Baru".
Pilih "Buat BNI Debit Online Baru" |
5. Baca Syarat dan Ketentuan BNI Debit Online, lalu scroll ke bawah dan centang opsi "Saya telah membaca dan menyetujui ...". Jangan lupa klik "Saya Setuju".
Centang "Persetujuan S&K" serta klik "Saya Setuju" |
6. Atur dan sesuaikan "Tujuan Transaksi", "Masa Berlaku", dan "Limit Nominal BDO" sesuai kebutuhan. Jangan lupa klik "Lanjut".
Sesuaikan tujuan transaksi, masa berlaku, dan limit nominal BDO |
7. Masukkan password transaksi, dan... voila! Hanya dalam hitungan detik, VCC BNI sudah aktif dan dapat digunakan untuk bertransaksi.
Virtual credit card (VCC BNI) yang sudah jadi |
Kumpulan Pertanyaan Seputar VCC BNI
1. Berapa saldo rekening minimum untuk pembuatan VCC BNI?
Saldo rekening minimum untuk pembuatan VCC BNI sebenarnya tergantung kebutuhan transaksi Anda. Sebaiknya, pastikan saldo rekening lebih besar dari kebutuhan transaksi untuk berjaga-jaga kalau ada biaya admin pembuatan VCC (berkisar Rp 1.500-Rp 15.000). Apalagi kalau VCC ini digunakan untuk transaksi internasional, selalu lebihkan saldo Anda karena kurs Rupiah terkadang mengalami fluktuasi. {alertSuccess}
2. Misalnya saya membuat VCC BNI dengan limit Rp 100.000, namun hanya melakukan transaksi dan pembayaran sebesar Rp 80.000. Apakah saldo rekening saya akan berkurang sesuai limit (100 ribu), atau sesuai nominal transaksi (80 ribu)?
VCC BNI hanya mengambil saldo dari rekening sesuai dengan jumlah pembayaran atau transaksi yang sudah dilakukan dengan VCC tersebut. Jadi pada contoh tersebut, BNI hanya akan mengurangi saldo rekening Anda sebesar 80 ribu saja. {alertSuccess}
3. Kapan saldo rekening akan dikurangi?
Saldo rekening akan secara otomatis berkurang setelah kita menggunakan VCC BNI untuk melakukan pembayaran atau bertransaksi sesuai dengan nominal dari transaksi tersebut. {alertSuccess}
4. Apa yang akan terjadi jika limit maupun masa berlaku VCC tersebut sudah habis?
Jika limitnya sudah habis namun masa berlakunya masih ada, VCC tersebut tidak bisa digunakan. Namun jika masa berlakunya yang habis, VCC tersebut akan dihapus oleh BNI. {alertSuccess}
5. Saya tidak sengaja salah mengatur tujuan transaksi, limit, dan masa berlaku. Apakah saya bisa merubahnya?
Sayang sekali, kita tidak bisa merubah tujuan transaksi, limit, dan masa berlaku setelah VCC tersebut selesai dibuat. Solusinya adalah kita bisa menghapus VCC yang lama, kemudian membuat VCC yang baru. Tentu saja pembuatan VCC baru akan dikenakan biaya admin lagi. {alertSuccess}
6. Bagaimana saya bisa menjamin keamanan transaksi dengan VCC BNI?
Pastikan kita bertransaksi dengan pihak yang bisa dipercaya. Kemudian, jangan pernah memberikan nomor masa berlaku kartu (valid thru) dan nomor CVC kepada siapapun, termasuk petugas bank. Kedua informasi tersebut ibarat seperti password atau PIN yang hanya boleh diketahui oleh diri kita saja. {alertSuccess}
Penutup
Perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan dalam hidup kita, termasuk dalam sektor finansial dan perbankan. Salah satunya adalah virtual credit card yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran lintas negara selayaknya kartu kredit.
Sebenarnya di luar sana ada banyak pihak ketiga yang menyediakan jasa pembuatan VCC. Namun saya rasa lebih aman jika menggunakan layanan yang diusung oleh BNI.
VCC BNI juga dapat dibuat dengan cara yang mudah, cepat, praktis, dan dapat dikustomisasi sesuai keperluan tanpa perlu repot-repot mengantri ke bank. Cukup bermodalkan akun rekening BNI, smartphone, koneksi internet, dan aplikasi mobile banking.
Meskipun BNI sudah menjamin keamanan dari layanannya, kita sebagai konsumen juga perlu bertindak proaktif untuk mencegah terjadinya penipuan dan kerugian. Tidak bosan saya ingatkan untuk tidak menggunakan WiFi gratisan di tempat umum untuk mengakses mobile banking. Plus, jaga kerahasiaan kode valid thru dan CVC yah!
Karena kecanggihan teknologi menjadi tidak berguna tanpa kecanggihan penggunanya.